Jakarta – Perum Bulog memastikan kesiapan pasokan beras berkualitas untuk mendukung keberlangsungan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa Bulog memiliki peran strategis sebagai penyedia bahan dasar, khususnya beras, dalam pelaksanaan program tersebut.
“Jadi, sesuai dengan Instruksi Presiden, Bulog itu menyiapkan bahan dasar, khususnya beras. Dan di Inpres itu tertuang wajib bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyerap beras Bulog,” ujar Rizal, Jumat (3/10/2025), saat ditemui di Jakarta.
Bulog, menurut Rizal, menyiapkan dua kategori beras untuk program ini, yaitu beras jenis premium dan medium, yang telah dipastikan memenuhi standar kualitas untuk kebutuhan konsumsi sehat dan aman bagi masyarakat.
Pasokan beras tersebut disiapkan sesuai kebutuhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota. Namun, Rizal mengakui bahwa belum seluruh dapur penyedia MBG menggunakan beras dari Bulog. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar pemenuhan kebutuhan beras program MBG sepenuhnya mengacu pada ketentuan dalam Inpres.
“Belum semuanya mereka menggunakan beras Bulog. Kita dorong sesuai dengan Inpres Bapak Presiden bahwa diharapkan MBG itu menggunakan beras Bulog,” katanya.
Untuk menunjang kelancaran distribusi, Bulog turut membentuk tim terpadu yang khusus menangani penyaluran beras ke seluruh dapur penyedia pangan MBG. Upaya ini dilakukan agar penyaluran logistik program berjalan terintegrasi dan tepat sasaran.
“Mudah-mudahan dengan adanya tim terpadu ini, sesuai dengan rencana adanya Keppres maupun Inpres, penyaluran beras Bulog melalui MBG bisa lebih optimal,” jelas Rizal.
Hingga saat ini, Bulog mengelola sekitar 3,9 juta ton cadangan beras pemerintah. Cadangan tersebut, menurut Rizal, dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu untuk mendukung pelaksanaan berbagai program strategis nasional, termasuk MBG.
Pemeriksaan kualitas beras dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa produk yang dikirim ke masyarakat memenuhi standar keamanan pangan yang telah ditetapkan. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Bulog dalam menjaga mutu bahan pangan pokok yang disalurkan ke publik, terutama dalam program yang menyasar kelompok usia produktif dan rentan seperti MBG.