Jakarta – Kementerian Kesehatan mengonfirmasi sebanyak sembilan orang dinyatakan positif terpapar radioaktif cesium-137 (Cs-137) berdasarkan hasil pemeriksaan whole-body counter (WBC) di wilayah Cikande, Banten. Mereka sudah dirujuk dan dirawat di RS Fatmawati, Jakarta.
Kabar baiknya, kondisi kesembilan orang tersebut dilaporkan stabil dan tanpa gejala. “Untuk perawatannya diberikan obat prussian blue,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, di Jakarta, Jumat (4/10/2025).
Kasus ini jadi kelanjutan dari temuan paparan material radioaktif di kawasan industri Cikande, yang sebelumnya sempat bikin heboh setelah udang hasil tambak warga terdeteksi terkontaminasi Cs-137. Pemeriksaan menyeluruh pun dilakukan terhadap 1.562 orang, termasuk pekerja dan warga sekitar.
Aji menjelaskan, prosedur pemeriksaan dilakukan secara berlapis. Pemeriksaan awal menggunakan survey meter untuk mendeteksi paparan luar. Bila hasilnya positif, individu akan dimandikan, berganti pakaian, lalu diperiksa ulang.
“Selanjutnya dilakukan tes darah untuk melihat penurunan limfosit,” jelas Aji. Jika ditemukan limfosit rendah, barulah dilakukan WBC untuk mengetahui kadar cesium yang masuk ke dalam tubuh.
Jika terindikasi serius, pasien langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan nasional. Dalam kasus ini, RSUP Fatmawati menangani semua pasien positif WBC dari Cikande.
Untuk efek jangka pendek, kata Aji, paparan Cs-137 bisa menyebabkan mual, muntah, diare, kelelahan, hingga sindrom radiasi akut. Pada tingkat tinggi, bisa menimbulkan kerusakan organ bahkan kematian. Jangka panjang, paparannya bisa meningkatkan risiko kanker, gangguan imun, dan kelainan janin bagi ibu hamil.
“Tapi paparan yang ditemukan mayoritas masih bisa diatasi melalui dekontaminasi, obat, serta pemantauan,” tegasnya.
Aji juga memastikan pemerintah serius menangani insiden ini lewat Satgas Penanganan Cs-137. Penanganan dilakukan di radius lima kilometer dari lokasi temuan awal, termasuk edukasi publik dan pemeriksaan lanjutan terhadap warga maupun keluarga yang berkontak langsung.
“Pemeriksaan akan diperluas, sedang menunggu pemetaan dari BAPETEN dan BRIN,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat Cikande dan sekitarnya untuk tidak panik, namun tetap waspada. Pemeriksaan kesehatan gratis bisa dilakukan di puskesmas atau faskes yang ditunjuk pemerintah. Pasalnya, radiasi seperti Cs-137 tidak bisa dirasakan secara langsung.
“Terapkan PHBS, rajin mandi, cuci tangan, istirahat cukup, makan makanan bergizi. Dan jika merasa mual, muntah, lemas, atau gejala aneh lainnya, segera ke faskes,” lanjut Aji.
Aji juga meminta masyarakat untuk tidak menstigma para korban paparan dan menjaga solidaritas. “Ini bukan aib. Justru mereka harus kita dukung agar bisa pulih dan tetap semangat,” pungkasnya.